Senin, 18 April 2011

Perjalanan seorang supir menuju jalan sufi part 5

http://uwadjelly-ambo.blogspot.com/PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 5

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 01 Januari 2010 jam 22:15
Betul juga bak Pepatah orang-orang tua dulu , Fitna itu lebih kejam dari pembunuhan................
Bus yang melanjutkan perjalanan melintasi Ciasem,Batang,Pamanukan , Pusaka Ratu, Indra Mayu..
Pali Manan,

Pikiran aku galau ingatanku hanya MEMBENCI...........
Susah aku memilah antara akal dan perasaanku pada waktu itu, karna kebencian yang kian mendalam,
dalam benakku yang ada hanya amarah.. kadang fikiranku timbul untuk mengulangi lagi pekerjaan ..
yang dulu aku lakukan................................................

Dalam kondisi akal yang berkecamuk mengingat kejadian dimasa lalu, Aku cuba untuk memejamkan mata sejenak karna aku sudah merasa betul-betul lelah berpikir dan duduk didalam bus....

Terlalu cepat rasanya Waktu berlalu atau bus yang ku tumpangi yang terlalu kencang...........
tidak lagi aku sempat melihat derah Jati Barang , Palimanan tau-tau mobil tersebut Sudah berhenti di Terminal Gunung jati Cirebon,

Sementara kondektur sedang ada pemeriksaan dari perwakilan bus tersabut Aku minta izin sebentar
mau ke Kamar mandi, setelah aku mau kembali naik ke atas mobil Aku ketemu dengan seorang temanku
yang memang tinggal di Cirebon ..

Pada saat itu teman yang ku temui di Cirebon itu adalah Seorang PREMAN yang cukup dikenal dilingkungan itu, Konon sekarang ini beliau aku dengar sudah menjadi orang yang sangat sukses (Konglomerat properti)

Waktu itu temanku menanyakan kepadaku , dengan dialek batak yang kental..
Tanya jawab Dia (D) temanku dan Aaku (A)

D Mau kemanakau kawan

A Rencanaku mau ke SURABAYA.....................

D Baaah ada apa rupanya di SURABAYA..........

A Aku coba cari kehidupan aja disana..........

D Yang susah kalilah rupanya kau hidup di jakarta.............

A Aku mau mencoba mencari yang baik..................

D Yang tak baek saza susah kali didapat alagi yang baek...

Sedang asik-asik cerita kondektur bus mempersilahkan aku naik lagi ke atas bus,waktu aku sudah
didalam bus masih sempat-sempatnya kawanku. berbicara kalau kira-kira gak ada kejelasan kau di SURABAYA di cini sazalah KIta gabung (Cirebon).........

Tidak lama mobil berjalan aku kembali memejamkan mataku sambil ber fikir-fikir.............
tentang rencana ke SURABAYA yang tidak jelas atau hidup di cirebon jadi orang yang
lebih tidak jelas lagi ahirnya... dan ahirnya aku ketiduran juga.........

Sekitar jam 02:00 bus yang aku tumpangi berhenti di daerah DEMAK mengisi bahan bakar ,
aku pun turun sejenak pergi buang air kecil.....
Setelah itu bus melanjutkan perjalanannya kembali,

Bus melintasi Kota Kudus , Pati , Juono, Jepara, Rembang sampai ke Tuban...................
Aku tidak bisa lagi tidur selama kurang lebih 5 jam perjalanan dari Demak ke Tuban ...........
Sampai di Tuban bus tersebut berhenti di Restoran untuk........................................

Semua penumpang dipersilahkan turun karna bus mau di bersihkan , Aku masuk ke Restoran
memesan segelas kopi dan beberapa makanan ringan, sambil minum kopi dan menghirup rokok
Aku mulai berpikir.. sebentar lagi mobil ini akan sampai di SURABAYA............

30 Menit kemudian semua penumpang dipersilahkan naik ke atas bus karna bus akan melanjutkan
perjalanannya menuju SURABAYA,
Waktu aku di dalam bus pikiranku mulai lagi kusut.. mobil berjalan akupun mulai berpikir..........

Aku ke SURABAYA sama sekali tidak punya alamat yang dituju tidak punya kerabat ataupun kawan
Aku ke SURABAYA hanya bermodal tekat ingin merubah kehidupan..............................

Dalam kondisi yang selalu buntu itu ahirnya pikiranku kembali ingat ke sukamandi, kebencian bersarang lg
di benakku, yang ada dalam ingatanku hanya kebencian bahkan timbul niatku / tunggu suatu saat akan ku tunjukan kepada kalian betapah menderitanya keluarga ku kalian perlakukan.................

dalam keadaan pikiran yang tidak menentu itu aku ingat lagi tentang SURABAYA.... mau kemana
nanti aku kalau sudah sampai di SURABAYA...... aku bingung... bingung... Walau bapak-bapak yang duduk disebelahku kadang suka bercerita juga tentang kehidupandan pekerjaannya sebaga PNS di jakarta,
Tapi dia punya rumah peninggalan orang tuanya di daerah pasuruan, dia juga menawarkan kalau
aku mau mampir ke pasuruan nginap aja di rumah saya kata bapak itu, tapi si Bapak itu sama sekali tidak tau latar belakangku yang penuh dengan kemunapikkan.........

Tidak lama berselang bus tersebut memasuki terminal JOYO BOYO .... para penumpang turun
yang di iringi kuli angkat dan calo-calo liar,... sementara aku ke bingungan gak tau tujuan.........
Aku duduk dibangku panjang tempat ruang tunggu penumpang yang akan berangkat ke
Jember, Banyu Wangi, Probolinggo, Pasuruan,

Sekitar 3 jam sudah aku duduk di ruang tunggu itu namun aku belum juga tau kemana arah yang mau ku tuju, perut mulai terasa lapar dan aku masih memegang uang untuk cadangan beberapa hari.....
Aku pergi menyebrangi jalan dekat terminal ,karna disitu banyak kulihat pedagang nasi diemperan jalan ..

Aku mampir ke sebuah warung nasi yang aku perhatikan agak lumayan bersih, aku duduk dan memesan nasi campur , walau pada waktu itu jujur saja aku belum biasa dengan masakan yang seperti itu.. tidak sempat beberapa sendok aku makan nasi itu perutku mulai menolaknya, (maklum perut padang)

setelah aku menghisap rokok aku menanyakan kepada ibu si penjual nasi berapa yang harus aku bayar
nasi campur sama segelas teh manis... setelah aku membayar aku minta tolong menitipkan tas pakaian ku
kepada si ibu pemilik warung tersebut, dan ibu itupun mau menerima titipanku...

Aku agak sedikit bebas berjalan karna tasku sudah ada tempat penitipan, aku kembali masuk terminal
Aku berusaha untuk mencari tau siapa orang yang berpengaruh di dalam terminal tersebut....
dari jam 10 pagi aku turun dari bus yang aku tumpangi dari jakarta sampai malam sekitar jam 19:00
aku belum juga menemukan kemana aku harus pergi..........

Terminal sudah agak mulai tampak sepi lalu lalang penumpangpun sudah berkurang................
aku pergi lagi kewarung tempat aku menitipkan tas pakaianku...


BERSAMBUNG...............

1 komentar:

  1. Rona dan ranah kehidupan seakan selalu membekas pada setiap langkah manusia,, bintik bintik kehidupan yang dicari melalui alunan irama kerasnya kota, membuat dia tidak terlena.. hmmm.. suatu goresan yang harus dibukukan...

    BalasHapus