Senin, 18 April 2011

Perjalanan seorang supir menuju jalan sufi part 7

http://uwadjelly-ambo.blogspot.com/PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 7,

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 06 Januari 2010 jam 4:31
Terlalu Singkat rasanya waktu pada malam itu.. belum sampai 3 jam merebahkan badan di atas
Bangku Ruang tunggu kedatangan bus dari luar kota... Suara hiruk pukuk sudah membuat
Aku terjaga dari tidurku............

Ternyata Bus dari Yokyakarta dan Semarang sudah mulai berdatangan satu per satu...
Penumpang yang akan melanjutkan perjalan atau yang menunggu jemputan sudah mulai
RAmei di ruang tunggu...........

Aku yang memang belum merasa puas tidur ku coba lagi memejamkan mata walaupun dengan
posisi duduk,karena aku memang merasa capek dan ngantuk ahirnya bisa juga tertidur dalam
suasana yang tak ubahnya seperti pasar pagi..........................

Sekitar jam 6:30 Aku terbangun dan lansung pergi ke kamar mandi umum untuk mencuci muka
Selasai dari kamar mandi , Aku pergi ke warung di pinggir terminal mencari sarapan pagi, warung
Tempat aku menitipkan tas ternyata belum buka,

Sekitar kurang lebih satu jam aku menunggu Warung tempat aku menitipkan tas pakaiann ku
belum juga di buka, dan aku masuk lagi ke terminal dengan pakaian yang sudah mulai berubah warna
karna aku belum ganti baju sejak berangkat dari jakarta

Siang harinya Aku datang lagi ke warung tempat aku menitipkan tas aku, ternyata warung
itupun belum di buka , Sementara aku sudah mulai risih dengan baju dan celanaku sudah
Dekil of the kumal Alias jorok..............................

Aku coba bertanya kepada warung sebelah kenapa warung sebelah ini tidak buka tanyaku
Orang warung sebelah menjawab, oh,,,ya,,, anu,, saudara Ibu itu meninggal katanya.........
Aku Sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi paling tidak dalam fikiranku selama tiga hari ke depan
belum tentu warung itu di buka ....................

Hari sudah mulai beranjak sore baju di badan tidak lagi bisa bersahabat ,kaos warna orange yang
Ku pakai sudah menampakkan tanda-tanda coklat , maklumlah Zaman itu surabaya yang di kenal
dengan panas dan debu-debunya yang berterbangan,,

Dengan sangat terpaksa aku bertahan dengan pakaian yang ada di badan selama 3 hari kedepan
Aku harus pandai-pandai lah menjaga agar tidak nampak sekali gembelnya...
Sekitar jam 16 :30 Aku berjalan kaki menelusuri jalan dari terminal bus menuju ke timur

Aku melewati kebun binatang dan terus berjalan kaki tampa arah tujuan... satu jam aku berjalan kaki,, Aku mampir di sebuah kios rokok sambil menghilangkan penatku .. iseng - iseng aku bertanya kepada bapak-bapak si penjual rokok...

jualannya sampai jam berapa pak ,tanyaku sama bapak itu , lalu si bapak menjawab ndak pernah
Tutup Mas, sebentar lagi Ibu ( istri) ku yang jagain kata si bapak itu, nanti aku tugas markir disana
tukas bapak itu.

Iseng-iseng setengah penasaran aku nanya lagi ke bapak itu, maksutnya mau markir di mana
malam-malam ini pak, tanyaku lansung si bapak berbalik bertanya kepadaku, sampean orang baru
toh disini mas kata bapak itu bertanya kepadaku, dan aku jawab iya..........

Bapak itu balik bertanya.. Ada janji toh.. katanya lagi.. aku jawab tidak ada, pak jawab ku
Lalu bapak itu nyeletup lagi apa nanti mau main kesana juga tanyanya lagi padaku.......
Aku balik bertanya lagi sana mana pak ,tanya ku beliau jawab tempat aku markir katanya.
penasaran aku tanya lagi memangnya tempat markir di situ ada acara apa pak tanyaku,,
Sambil tertawa si bapak itu menjawab ,siap yang ndak tau sarken di surabaya ini mas ...
kata si bapak itu lagi..............

Karna memang aku tidak mengerti lingkungan di surabaya itu semangkin membuat aku penasaran
jawaban bapak itu,Aku pertegas lagi pertanyaanku ,Apa itu sarkem pak ,tanyaku di jawab beliau
Pasar kembang lokalisasi .....................................................................................
Aku bengong melihat cara bapak itu yang semula aku lihat beliau agak pendiam ,, kok Ahirnya
dia yang lebih ber api-api bicaranya...........

Beliau bercerita tentang sipak terjangnya sampai bisa merebut lahan parkir di lokalisasi itu..
Sampai-sampai aku tertarik dengan gaya beliau yang agak kental bahasa madura nya.....itu..
si Bapak itu menanyakan tentang pekerjaanku, dan aku jawab aku baru sampai pagi kemaren
dari jakarta ,tapi aku gak punya saudara atau teman yang di surabaya ini ,

Lali bapak itu menanyakan lagi , dimana aku nginab kemaren malam, aku jawab di terminal wonokromo,
tidak lama kemudian si bapak itu menawarkan kepadaku ,mau ikut lihat-lihat ndak katanya.. dari pada aku bengong sendiri aku dengan sepontan menjawab boleh juga pak....

Lalu aku pergi dengan bapak dengan menaiki beca ke Sarkem itu....
Sampai dilokasi si bapak itu sudah sibuk dengan tugasnya karna memang sistim aplusan ,
sementara bapak itu timbang terima jaga aku duduk di dekat teras lokasi itu.. suar dentuman
musik Dangdut menggema dimana-mana... tak lama si bapak itu mengajakku jalan sambil menunjuk
nunjuk tempat dan penghuninya....

Aku mengamati se olah olah bapak itu memamerkan kepadaku , dia adalah orang yang lumayan di
Segani dikalangan Preman dilokalisasi itu... namun aku sebaliknya berfikir sampai kapan bapak tua ini akan hidup di lokasi yang seperti ini ( ucapku dalam hati)

Aku jauh - jauh dari jakarta justru ingin menghindar dari tingkah laku yang seperti ini tapi
kok sekarang dapat teman yang pertama kali justru mengajakku ke tempat seperti ini.....
Tapi aku berusaha tidak menunjukan rasa tidak sukaku karna aku butuh tempat untuk sementara..

Semalaman aku di ajak bapak itu keliling dari satu tempat ke tempat lain dan aku merasa sedikit
merasa pusing setiap mampir kesatu tempat dikasih minum..........




BERSAMBUNG LAGI.........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar